Pamekasan, 16 Juli 2025 – Kegiatan Positioning Vibes yang digelar oleh PMII Rayon Sakera Komisariat IAIN Madura membawa dampak positif terhadap pemanfaatan ruang publik dan penguatan peran sosial kader dalam masyarakat. Bertempat di kawasan Lesehan Tapsiun – eks area Stasiun PJKA yang kini difungsikan sebagai tempat para Pedagang Kaki Lima (PKL) – kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menghadirkan gerakan intelektual sekaligus nilai-nilai kebermanfaatan di tengah masyarakat.
Dengan mengusung tema “Mikrofon Hati, Panggung Perlawanan”, kegiatan ini tak sekadar menjadi forum diskusi biasa. Lebih dari itu, kegiatan ini adalah simbol perlawanan terhadap stigma negatif yang selama ini melekat pada kawasan Tapsiun, yang sebelumnya dikenal sebagai tempat tongkrongan tidak produktif dan rawan praktik kemaksiatan.
Ketua PMII Rayon Sakera, M. Nabil Mudarris Shahid, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan para kader untuk mengasah mental dan skill intelektual, sekaligus menjadikan ruang publik sebagai sarana penyebaran nilai-nilai positif.
“Kami ingin hadir bukan hanya di ruang kampus, tetapi juga menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat. Tempat yang dulunya identik dengan hal negatif, kami ubah menjadi ruang edukatif yang produktif. Bahkan anak-anak yang sedang bermain dan para PKL turut menyimak kajian yang kami gelar,” ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan Sayyid Ubaidillah As sebagai pemateri dan dimoderatori oleh Viona Dwi Selsia, yang keduanya merupakan kader aktif Rayon Sakera. Dengan pendekatan yang santai namun substantif, Positioning Vibes berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar.
PMII Rayon Sakera berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan sebagai bentuk tanggung jawab moral kader terhadap lingkungan sosial dan ruang publik. Lebih dari sekadar kajian, ini adalah langkah konkret untuk menunjukkan bahwa pergerakan mahasiswa Islam mampu menjadi bagian dari solusi sosial dan kultural di tengah masyarakat.